Sunday, August 22, 2010

"Sssst! Hyunmei-ssi!" Panggil seseorang. Aku tidak mempedulikannya.
"Ssst! Hyunmei-ssi! Lihat aku!" Panggilnya lagi.
"Aissh! Apa maumu?!" Jawabku ketus sambil berbisik.
"Hehe, apa jawaban nomor 35 dan 40?" Tanyanya dengan tampang polos yang memuakkan. Aku berbalik dan tidak mempedulikannya. Mengenalnya saja tidak.
"Aissh! Hyunmei-ssi! Jawab! Jika kau menjawabku, aku tidak akan menganggumu lagi!" Rengeknya. Menyebalkan sekali! Yasudahlah!
"D, E. Puas?" Jawabku ketus.
"Kekeke~ Gomawo Hyunmei-ssi. Kau memang cantik." Ucapnya tanpa dosa sambil menuliskan jawabannya. Siapa sih dia?
"Kumpulkan jawabannya sekarang, yeoreobun!" Ucap Lee Seongsangnim.
"Ne, seongsangnim."
Dan anak-anak pun langsung mengumpulkan kertas jawaban mereka.

Jam istirahat.
Aku hanya diam dikelas. Namja itu sudah merusak mood-ku. Aissh!
"Hya! Hyunmei-ssi, gomawo. Kau sudah menolongku." Ucap namja yang menyebalkan itu sambil tersenyum padaku.
"Hya! Lain kali jangan mengangguku seperti itu! Jika iya, akan kulaporkan seongsangnim!" Ancamku.
"Ne, gomawo. Lee Hyukjae-imnida." Dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
"Lupakanlah!" Aku mendorongnya lalu aku langsung pergi keluar kelas.
"Kenapa aku jadi galak seperti itu? Ah molla! Sepertinya aku membutuhkan udara segar. Aku harus ke taman." Gumamku.

*Hyukjae POV*
"Ne, gomawo. Lee Hyukjae-imnida." Aku mengulurkan tanganku dan mencoba tersenyum semanis mungkin.
"Lupakanlah!" Dia menjawabku dengan ketus lalu mendorongku.
"Yaaah pergi deh. Aissh! Harusnya aku tidak menuruti saran Kyuhyun! Dasar bocah setan!" Aku mengomel sendiri sambil berjalan ke WC.
"Haaah, dia sudah membenciku. Eottohke? Padahal aku sudah mengumpulkan keberanianku untuk bertanya padanya." Batinku.

-flashback-
Tadi pagi.
"Hya! Hjukjae-ya! Kemana saja kau baru masuk?" Kyuhyun bertanya padaku.
"Hah? Tidak kemana-mana. Hanya malas." Jawabku santai.
*pletak!* Kyuhyun menjitakku dan langsung kabur.
"Aissh dasar kau!"
Aku berusaha mengejarnya tapi tidak jadi karena aku melihatnya.
Dia.... Tidak terlalu cantik memang, tapi dia sangat imut. Hidungnya mancung, matanya tidak terlalu sipit, tubuhnya juga tidak terlalu tinggi, tapi sangat pas dengan ukuran tubuhnya, kulitnya putih, dan rambut coklatnya panjang terurai. Dia sedang berjalan ke kelas sambil menggendong ransel bewarna blue sapphire dan kelas yang ia masuki adalah kelasku juga! Berarti dia sekelas denganku.
"Aza!" Gumamku semangat sambil berjalan ke kelas.
Ketika sampai dikelas, kulihat dia sedang duduk sambil mendengarkan lagu dari iPod-nya. Aku menyimpan tasku di meja sebelahnya. Sepertinya dia tidak menyadari kehadiranku.
"Hyukjae-ya! Kemarilah!" Panggil seseorang dari pintu.
"Ne...." Aku berjalan menghampiri temanku yang bawel itu, Park Jungsoo *kekeke~ emang bawel kan? Xp*

Jam pelajaran Matematika.
"Kita akan mengadakan quis hari ini. Masukan buku kalian. Ini soalnya." Ucap Lee seongsangnim sambil membagikan kertas soal quis matematika itu.
"Aissh! Kenapa guru ini suka dadakan sih?" Omelku dalam hati.
Kuperhatikan yeoja-yang-sudah-menarik-hatiku-tadi-pagi itu sedang mengobrol dengan teman sebangkunya.
"Hya! Kyuhyun-ah. Siapa namanya?" Tanyaku sambil menunjuk yeoja itu.
"Dia? Lee Hyunmei. Kenapa?" Tanyanya lagi sambil tersenyum memperhatikan soal quis matematika yang sudah ada ditangannya.
"Ooh, gwaenchana. Hya! Kyuhyun-ya! Kau harus membantuku! Kau kan rajanya matematika."
Akhirnya aku mengetahui namanya ^^

20 menit kemudian.
"Aissh! Pelitnya bocah ini! Padahal tinggal 2 soal lagi. Eottohke?" Gumamku, aku berhasil mengerjakan 20 soal dengan kemampuanku dan 18 soal dari Kyuhyun, tapi bocah busuk ini tidak mau memberitahuku sisanya.
"Kekeke~ Kau tanya saja pada Hyunmei. Kau menyukainya kan?" Tanyanya sambil memasang senyum evil-nya.
DEG...
Kenapa bisa tahu? Padahal aku hanya menanyakan namanya saja. Anak ini benar-benar peka. Aku harus hati-hati. Hmmm. Apa tidak apa-apa aku bertanya padanya? Kucoba saja deh.
-flashback end-
"Aissh! Benar-benar EvilKyu, lihat pembalasanku nanti." Gumamku sambil mencoret-coret buku tulisku.
*ends of Hyukjae's POV*

Ring Ding Dong
"Pulaaaaaaang!" Gumamku sambil membereskan buku pelajaranku.
Setelah beres, aku langsung jalan pulang ke rumah. Karena ada something yang harus aku beli, aku jalan kaki sampai rumah. Tidak apalah. Semuanya demi Super Junior >.< Saat di jalan, aku merasa ada yang mengikutiku. Aku mulai merinding. Ini adalah pertama kali aku jalan kaki menuju rumah. Biasanya aku naik bus atau dijemput. Omo~ Bagaimana bila yang mengikutiku adalah orang jahat? Aku harus berbalik untuk mencari tahu. 1, 2, 3!!!!! "H-h-hyukjae-ssi?" Tanyaku ragu. "Hehe, mian aku seperti mengendap-endap. Aku mau menyapamu tapi aku takut kau masih marah padaku. Jadi aku hanya berjalan dibelakangmu." Jawabnya dengan tampang polos. "Aissh! Kau mengagetkanku! Aku sudah berpikiran yang tidak-tidak. Terimakasih Tuhan. Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan? Mengikutiku?!" "Aniyo. Rumahku juga lewat sini. Tenanglah, aku bukan stalker. Kau, masih marah padaku?" Tanyanya sambil menatapku. "Mwo? Marah? Aniyo. Tadi aku memang kesal padamu! Tapi mungkin memang suasana hatiku sedang jelek, jadi aku marah-marah. Mianhaeyo. Aku tidak marah padamu koq." Jelasku sambil menunduk. "Ne? Baguslah. Aku takut kau marah. Hehe." Senyumnya mengembang dan aku menyadari dia mempunyai senyum yang manis. "Ani. Ngg. Dimana rumahmu?" Tanyaku basa-basi. "Blok D, neo?" "Aku di blok E" "Wah dekat donk. Apa kau jalan kaki setiap hari?" Senyuman makin mengembang di wajahnya. "Ani, hari ini ada yang mau kubeli, jadi aku jalan" aku balas tersenyum. "Apa?" "DVD Super Junior, hehe." Jawabku semangat. "Super Junior? Aaah~ Sorry Sorry? Aku suka lagu itu." Dia langsung memperagakan gaya dance Suju Sorry Sorry, bagus sekali gerakannya. "Aaah kau tahu? Jarang-jarang aku menemukan makhluk lelaki yang menyukai Suju. Kekeke~ Dan gerakanmu bagus. Apa kau suka dance?" Aku semakin semangat. "Geureom. Kau suka dance?" "Ani, aku tidak bisa. Aku suka musik dan akting." "Ngg, bagaimana jika kau mengajariku musik dan akting, lalu aku akan mengajarimu dance, eotte?" Tawarnya. "JINJJA?? Omo~ Geureom, Hyukjae-ya! Aku mauuuuu! Nan neomu johae!" Aku memegang lengannya, sedikit mencengkram juga karena terlalu semangat. Lengannya cukup berotot. "Ne. Naddo, Hyunmei-ya." Dia tersenyum padaku. Sepanjang jalan kami mengobrol banyak. Kukira dia adalah orang yang menyebalkan, tapi ternyata tidak. Dia orang yang sangat menyenangkan. Walau terkadang tidak nyambung, tapi jika mengobrol dengannya, kami tidak pernah kehabisan bahan obrolan. Dan dia selalu membuatku tertawa. "Hyunmei-ah, mau aku antar kamu sampai rumah?" Tawarnya sambil tersenyum. "Aniyo, gwaenchana. Aku bisa sendiri. Gomawo, Hyukjae-ah. Annyeong!" Aku tersenyum singkat dan aku melanjutkan perjalananku ke rumah. Next day. "Ini baru jam 6.15 tapi aku sudah sampai sekolah. Aissh. Tapi lebih baik sepi daripada rame." Batinku. Aku menaiki tangga dan berjalan menuju kelasku, kelas 1C. Saat aku masuk kelas, belum ada siapa-siapa. Beruntung OB sudah membukakan pintu kelasku. Aku pun langsung duduk ditempatku, lalu aku memasang headphone-ku dan mengeluarkan sebuah majalah edisi khusus Super Junior. tidak lama kemudian murid-murid lain berdatangan. Aku duduk dengan Kim Soohae, dia cukup akrab denganku. Dia mempunyai oppa, Kim Junsu. Oppa-nya tampan lho. Kekeke~ "Annyeong Hyunmei-ah!" Sapa Hyukjae sambil menepuk bahuku pelan, aku terkejut. Yah karena aku sedang melamunkan Junsu oppa. Kekeke~ "Eh, annyeong Hyukjae-ah. Hehe." Jawabku salah tingkah. "Kau sudah sarapan?" "Belum. Aku tidak suka sarapan. Hehe." "Hya! Jangan dibiasakan. Makanlah" dia memberiku sebungkus roti. "Aissh! Kan sudah ku bilang aku tidak suka sarapan. Buatmu saja. Aku tidak apa-apa koq." Aku mengembalikan rotinya. Tepat saat itu bel berbunyi. Kim seongsangnim sudah masuk ke kelasku. "Siapa yang tidak masuk hari ini?" Tanya Kim seongsangnim. "Cho Kyuhyun, seperti biasa." Jawab seorang namja yang duduk didepanku, Lee Donghae. "Aissh bocah itu. Untung dia pintar. Coba kalau tidak. Yasudah, buka buku kalian bla bla bla." Kim seongsangnim memulai pelajarannya. Jam istirahat. "Hya! Donghae-ah! Memang Cho Kyuhyun itu jarang masuk yaa?" Tanya Soohae. "Ne, dia itu maniak game. Aku satu SMP dengannya, jadi aku tahu itu." Jawabnya sambil memakan roti yang dia bawa. "Aaah ara." Jawab Soohae. Kuperhatikan Soohae dan Donghae mulai dekat. Kekeke~ "Hyunmei-ah! Kau tidak ke kantin?" Tanya Hyukjae yang duduk di meja sebelah. Aku menoleh, "ani. Aku malas. Neo?" Dia tersenyum, "naddo. Hehe" Sepanjang istirahat kami, maksudnya aku, Hyukjae, Soohae, dan Donghae sibuk mengobrol, tiba-tiba... Tap.. Tap.. Tap.. Seseorang duduk disebelah Hyukjae. Dia kan...... "Hya! Cho Kyuhyun! Bagaimana bisa kau baru datang jam segini?! Aissh dasar bocah setan." Semprot Hyukjae sambil melihat jam tangannya. "Sudah biasa, tenanglah." Jawabnya santai "Hya! Itu bukan urusanku, tentu saja aku tenang! Tapi itu masalahmu sekarang, dan kau santai-santai saja! Dasar kau! Ikut aku!" Hyukjae menarik baju Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun hanya pasrah ditarik Hyukjae. Ckckck. Sepertinya Kyuhyun sudah biasa diomelin oleh Hyukjae. Seperti apa Kyuhyun itu? Walaupun sudah seminggu dia duduk di meja sebelahku, tapi aku tidak pernah mengobrol dengannya. Jangankan mengobrol, berkenalan saja belum. Ku akui dia tampan dan jago matematika. Tapi aku tidak pernah tahu banyak tentangnya. "Hya! Hyunmei-ya! Kenapa melamun? Aku bertanya padamu." Soohae teriak dikupingku, dia mengagetkanku saja. "Aissh! Mian. Eh Yesung seongsangnim sudah masuk tuh. Annyeonghasseo seongsangnim." Ucapku lantang. Setelah 5 menit pelajaran musik dimulai, Hyukjae dan Kyuhyun baru masuk kelas. "Hya! Kalian berdua! Dari mana?" Tanya Yesung seongsangnim. "Dari WC." Jawab Hyukjae dengan tampang polosnya itu. "Aissh! Wajahmu sangat memuakkan! Sudahlah! Yang ini kumaafkan! Jika kalian telat lagi, akan kuhukum kalian. Duduk!" "Ne, gamsahamnida seongsangnim." Ucap Hyukjae dan Kyuhyun bersamaan. Ring Ding Dong. "Pulaaaaaang." Gumamku sambil membereskan buku. Ini memang sudah jadi kebiasaanku. "Hyunmei-ya. Kau mau pulang? Jalan?" Hyukjae menepuk bahuku. "Ne, tadi pagi langganan DVD-ku sms, katanya ada DVD baru. Jadi aku mau kesana. Hehe." Jawabku sambil terus membereskan buku. "Ngg, mau bareng ga?" Tawarnya. "Ne. Kajja!" Aku menggendong tasku dan berjalan disebelahnya. Dipertengahan jalan, ada seseorang yang memanggil Hyukjae. "Hya! Hyukjae-ya! Jamgamman!" *DEG* Itu Kyuhyun. Eh? Kenapa aku jadi deg-degan? Apa yang salah denganku? Dia berjalan menghampiri kami. Lalu dia... Tersenyum. Manis sekali. Baru pernah aku melihatnya tersenyum. Biasanya dia pasang tampang cool dikelas. "Eh ada Hyunmei, annyeong Hyunmei-ssi." Sapanya. "Eh, a-annyeong Kyuhyun-ssi." Jawabku gugup, dia tersenyum lagi. "Hyukjae-ah! Kau mau kemana? Aku ikut." Pintanya pada Hyukjae, sedangkan yang ditanya malah diam. "Hya Hyukjae-ah!" Dia teriak dikuping Hyukjae, Hyukjae masih diam dan MENATAPKU? Aku hanya bengong melihatnya menatapku terus, lalu dia berjalan menghampiriku. Semakin dekat dan...... Trek! *bunyi yg pas gmn yah?haha* Dia menyentil bahuku. "Hya Hyunmei-ya, tadi ada ulat dibajumu, tapi sudah ku buang. Masa kau tidak sadar? Kekeke~" Dia tertawa melihatku yang masih terbengong-bengong. sedetik kemudian...... "KYAAA!!!!" Aku menepis seragamku. "Hya Hyunmei-ya! Tenanglah, sudah kubuang. Ckckck." Hyukjae menenangkanku. "J-jinjja? Omo~ Gomawo Hyukjae-ya." Aku pun sudah mulai tenang. Ketika aku melihat Kyuhyun, dia sedang menutup mulutnya untuk menahan tawa. Aissh! Ternyata daritadi dia memperhatikanku. "Muahahahahahaha! Kau lucu sekali, Hyunmei-ah! Hahahahahaha." Dia terus tertawa, sepertinya muka-ku sudah memerah. "Hahahahahaha, mianhae. Hyunmei-ah. Habis, kau lucu sekali. Hahahaha.. Yasudah, aku tidak akan tertawa lagi." Dia membentuk huruf V ditangannya sambil tersenyum, akh sepertinya aku luluh dengan senyumnya yang manis itu. "Ne. Kajja. Jalan lagi." Ucapku sambil mulai berjalan lagi. Sepanjang jalan kami mengobrol, dan aku mulai mengenal Kyuhyun lebih jauh. Begitupun dengan Hyukjae. Ternyata mereka sudah berteman dari SD. Pantas saja, mereka terlihat akrab sekali. Selain itu, rumah mereka sama-sama di Blok D. "Hya, Kyuhyun-ah. Memang kau suka bermain game?" Tanyaku. "Geureom. Aku raja game. Panggilanku GameKyu. Kekeke~ Neo?" Dia mengucapkannya sambil tersenyum lebar. "Naddo." Jawabku singkat sambil tersenyum tipis. "JINJJA??" Dia berteriak tepat dikupingku, apa segitu hebohnya? Hyukjae yang disebelahku saja sampai menutup kuping. Aku hanya menjawabnya dengan cara mengeluarkan PSP-ku yang bewarna Putih. "Omo~ Jarang sekali ada yeoja yang suka bermain game. Mulai sekarang kau adalah partner-ku, Hyunmei-ah!" Dia merangkulku sambil tersenyum. *DEG* Eh? Apalagi ini? Kenapa aku semakin gugup? Omo~ Semoga muka-ku tidak memerah. "Hya lepaskan tanganmu!" Hyukjae mendorong tangan Kyuhyun yang masih merangkulku. "Waeyo? Aku kan hanya merangkulnya." Protes Kyuhyun sambil memasang muka polosnya. "Bla bla bla bla~" Mereka berdebat terus sepanjang jalan. Aku hanya bisa menunduk. Tiba-tiba aku menabrak seseorang... *BRUGH!!* "Aigooo! Mianhaeyo~" ucap orang yang menabrakku sambil membangunkanku. "Ne gwaenchana.. EH? Oppa?!" Aku terkejut ketika mendapati orang yang menabrakku adalah...... Oppa-ku sendiri.. "Aissh, ternyata kau. Makanya kalau jalan lihat-lihat!" Dia malah memarahiku. "Aissh, oppa juga! Giliran tau yang ditabrak tadi aku, langsung dimarahin. Coba kalau yang ditabrak Rigi onnie, pasti langsung pasang muka polos sok bersalah!" Aku balik marah padanya. "Bawel kau! Ayo pulang!" Dia menarikku, tapi Kyuhyun dan Hyukjae menahanku. "Kau mau bawa dia kemana?" Tanya Hyukjae polos. "Pulang, dia dongsaeng-ku. Kau temannya? Mian aku tidak melihat kalian. Hyunmei aku bawa pulang yaaa dongsaeng. Annyeong!" Oppa langsung menarikku lagi, meninggalkan Kyuhyun dan Hyukjae yang masih menatap kami. "Annyeong Kyuhyun-ah, Hyukjae-ah!" Aku berteriak sambil melambai kearah mereka. Orang yang menarikku adalah Lee Jinki, oppa kandung-ku. Yang kupanggil Rigi onnie adalah yeoja yang disukai olehnya. Oppa kelas 3 sekarang. Sebenarnya dia satu sekolah denganku, tapi aku jarang menemuinya. Walau dia tampan, tapi tetap saja bosan. Apalagi kami selalu bertengkar setiap bertemu. =.= beberapa bulan kemudian. Aku, Hyukjae, dan Kyuhyun semakin dekat. Kami sering bermain bersama. Aku jarang bermain dengan Soohae karena dia sibuk berpacaran dengan Donghae sejak 3 bulan yang lalu. Kyuhyun masih dan selalu tergila dengan game, dia selalu mengajakku bertanding Starcraft. Tapi aku tidak terlalu suka. Pernah sekali aku mengalahkannya, dia langsung pulang dan menangis. Hahahaa. Lucu sekali dia. Dia bilang itu pertama kalinya dia dikalahkan. Oleh seorang yeoja pula! Dia mengakui kehebatanku dalam bermain game. Kekeke~ Hyukjae semakin perhatian padaku. Aku tidak tahu alasannya. Yaah mungkin karena teman. Dia sangat baik padaku. Tetapi kadang kepolosannya membuatku naik darah. Tapi dia tetap seru koq ^^ Dan dia sekarang mengajariku dance.. Dia sangat hebat.. Aku kagum sekali padanya.. "Hya, Hyunmei-ah! Temani aku." Rengek Kyuhyun. "Ne? Odiga?" Tanyaku malas. "Ke Dept. Store di tengah kota." "Eh? Ngapain? Aku lagi ga bawa uang." *aih polosnya =.=* "Tenanglah. Temani aku dulu yah. Jebal." Dia memasang puppy eyes-nya, tentu saja aku mengangguk. Senyumnya langsung mengembang, "Yeay! Gomawo. Pulang sekolah kita langsung jalan ya!" Lalu dia berjalan keluar kelas. Tidak lama Hyukjae menghampiriku, "Hyunmei-ah. Apakah kau........" Tanyanya menggantung. "Mwo?" "Ngg, apa sabtu kau ada acara?" Dia menundukkan kepalanya. "Ani. Waeyo?" "Aku, ngg, ingin mengajakmu kencan. A-apa kau mau?" Dia menatapku, tatapannya serius. "Ah. Baik ku usahakan yaa. Nanti malam aku kabari." "Ne, Hyunmei-ah. Gomawo." Dia tersenyum lalu keluar kelas. Ring Ding Dong.. "Pulaaaaaaaang!" Gumamku seperti biasa. Hyukjae, Kyuhyun, dan duo Hae (SooHae dan DongHae) selalu menertawaiku. Apa salahku? Ini kan memang kebiasaanku. "Kajja Hyunmei-ah!" Kyuhyun langsung menarik tanganku. "Hya, odigayo?" Tanya Hyukjae pada Kyuhyun. "Aku minta dia menemaniku. Ada yang ingin kubeli. Annyeong Hyukjae-ah!" Kyuhyun terus berjalan meninggalkan Hyukjae sambil tetap menarik tanganku. "Annyeong Hyukjae-ah!" Teriakku. Kyuhyun terus memegang tanganku sampai ke tempat parkir. "Hya! Untuk apa kita kesini? Ayo kita ke halte." Aku sudah mau berjalan ke halte, tapi tangan Kyuhyun menahanku. "Aku bawa motor, Hyunmei-ah." Dia menunjuk sebuah motor besar. "Hah memang bisa?" Tanyaku meremehkan. Dia tertawa, "Geureom! Jangan kira aku hanya pintar bermain game dan matematika. Kekeke~ Kajja!" Dia menyodorkan helm.. Aku tersenyum dan langsung mengenakannya, lalu naik kemotornya yang besarnya itu. Dept. Store Kami sudah sampai disini. Tapi Kyuhyun masih tidak memberi tahu apa yang mau dia lakukan --- atau dia beli. Akhirnya aku hanya pasrah mengikutinya mengelilingi Dept. Store ini. Tapi dia terus saja berputar. Dia seperti mencari sesuatu, tapi dia tidak mau memberitahuku. Aku pun tak bisa menahan rasa penasaranku lagi. "Hya! Kyuhyun-ah! Apa yang sedang kau cari? Katakan padaku! Aku akan membantumu!" Aku sedikit membentaknya. "Hehe, mian Hyunmei-ah~ Aku kira aku bisa langsung menemukannya." Dia tersenyum bersalah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Katakan padaku! Palli!" Aku memaksanya. "Ne.. Sebenarnya aku sedang mencari------" Malamnya.. "Eomma, hari sabtu Hyukjae mengajakku main. Boleh?" Tanyaku ragu. "Ne? Odigayo?" Tanya eomma sambil terus memasak. "Molla. Boleh yah? Hanya sekali ini." Rengekku sambil memasang puppy eyes-ku. "Ne. Tapi jangan macam-macam dan jangan pulang malam-malam. Ara?" Jawab eomma masih terus memasak. "Ne, eomma. Arraseo! Gomawo eomma." Aku mengecup pipinya lalu aku langsung naik ke kamar untuk memberi kabar pada Hyukjae. To: Hyukjae babo xp Hya Hyukjae! Aku bisa pergi. Kekeke~ Neo gatteun saram ddo ebseo~ From: Hyukjae babo xp Geurae? Ah baguslah. Tempat dan waktu janjiannya akan kuberi tahu nanti. Tidurlah, sudah malam. Jangan lupa besok kita latihan Dance. Annyeong! ^^ To: Hyukjae babo xp Ne. Arasseo, Hyukjae-ah. Annyeong! ^^ Hmmm. Sebenarnya aku penasaran kemana dia akan mengajakku. Tapi, aku tidak sabar menunggu hari sabtu ini. XD Hah~ Sudah jam 10. Tidur ah. Semoga aku memimpikan Super Junior ^^ Baru saja aku akan bermimpi, Jinki oppa masuk ke kamarku sambil tersenyum lebar. "Hyunmei-ah!!! Dongsaeng oppa tersayang! Dengarkan oppa!" Dia tersenyum lebaaaar sekali, sepertinya dia sedang senang. "Mwoya, oppa? Aku ngantuk." Aku mengucek mataku pelan sambil terus melihatnya. "Rigi! Dia menerima ajakanku untuk berkencan sabtu ini! Omo~ Aku sangat senang! Akhirnya usahaku selama ini sudah mulai membuahkan hasil! Aku sangat senang Hyunmei-ah!" Dia memelukku. Ternyata ini yang membuatnya senang. Maklumlah sudah beberapa bulan Jinki oppa mendekati Rigi onnie. Sepertinya baru sekarang onnie menanggapinya. Kekeke~ Oppa-ku hebat. "Ne oppa. Kau hebat. Ngg, semoga berhasil untuk kencan-mu sabtu ini. Jangan mengecewakannya!" "Geureom! Eh oppa dengar kau juga ada kencan yaa sabtu ini?" Dia memasang tampang detektifnya. Aku membencinya =.= "Aniyo, oppa. Temanku hanya mengajak main. Sudahlah. Aku ngantuk. Tidur sana, oppa. Annyeong!" Aku mendorongnya menjauh dari ranjangku. "Hehe. Ne, dongsaeng-ku yang manis. Nanti ceritakan pada oppa yaa kencannya. Kekeke~" Goda oppa-ku sebelum dia keluar dan menutup pintu kamarku. Aissh. Dasar oppa. Haaah~ Dia senang sekali yah. Apa Hyukjae juga seperti itu yah waktu aku mengirimnya sms td? Ah tidak mungkin. Aku hanya berteman baik dengannya. Apa mungkin? Lamunan itu membawaku ke alam mimpi. Hari jum'at, 8PM. Neo gatteun saram ddo eobseo~ From: Hyukjae babo xp Hyunmei-ah. Besok temui aku di taman kota jam 10 pagi. Arasseo? Annyeong! ^^ To: Hyukjae babo xp Ne, arasseo. Annyeong! ^^ Yap! Saatnya tidur. Aku tak sabar lagi >.< Hari sabtu, 9.50AM, taman kota. *Hyukjae POV* Hah~ Untung aku tidak telat. Hampir saja. Apa aku sudah rapih? Hmm semoga ^^ Mana yah Hyunmei? Nggg.. Nah! Itu dia! Dia berjalan menghampiriku. Dia sangat cantik hari ini. Dia menggunakan celana jeans pendek diatas lutut bewarna biru tua, kaos santai potongan panjang hampir melewati celananya, kaos itu bewarna putih dengan gambar 13 chibi, sepertinya Super Junior. Rambutnya diurai seperti biasa, tapi dia menggunakan jepit kecil yang membuatnya terlihat manis. Dan sepatu kets tali bewarna putih-biru. Cantik sekali. "Hyukjae-ah! Mian aku telat. Apa kau sudah lama?" Pertanyaannya membuyarkan lamunanku. "A-aniyo, Hyunmei-ah. Kau cantik sekali hari ini." Pujiku, mungkin terlalu jujur, tapi itu kenyataan. "Hehe. Gomawo Hyukjae-ah. Ngg, kita mau kemana?" Mukanya memerah, lucu. "Kita ke taman bermain. Kajja!" Aku menarik tangannya, ternyata dia menggunakan gelang bertulisan 'Leeteuk', Super Junior lagi, ckck. Aku iri =.= saat sampai di taman bermain, aku langsung ke loket untuk membeli tiket. Ketika tiketnya sudah ada ditanganku, aku langsung menghampirinya. "Kajja!" *ends of Hyukjae's POV* "Kajja!" Dia mengulurkan tangannya. Aku ragu sesaat, tapi kemudian aku meraih tangannya. Tangannya besar dan hangat. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku. "Hya! Hyunmei-ah!" Aku berbalik dan mendapati Jinki oppa dan Rigi onnie sedang menghampiri kami. "Ah, oppa! Annyeong onnie!" Aku membungkukan badanku. Aku sangat menghormati Rigi onnie. Dia adalah sunbae yg paling ku kagumi. Selain cantik, dia juga terkenal karena keramahan dan kepintarannya. Beruntung sekali jika oppa berhasil mendapatkannya. *yg punya nama idungnya terbang xp* "Annyeong Hyunmei-ah." Dia tersenyum padaku, aissh! Manis sekali, aku iri =.= "Onnie, lama kita tidak ber-curcol ria. Kekeke~" ucapku, "ah ini temanku, Lee Hyukjae, Hyukjae-ah, ini Rigi onnie." Lanjutku. Mereka berkenalan. Setelah mengobrol sebentar, kami memutuskan untuk berpisah. Saat kulirik, Jinki oppa mengulurkan tangannya pada Rigi onnie, tidak lama kemudian Rigi onnie meraih tangan oppa sambil tersenyum. Semoga oppa bisa mendapatkan Rigi onnie. ^^ "Hyunmei-ah! Kita naik itu! Kajja!" Hyukjae menarik tanganku. Setelah beberapa jam, hampir semua permainan sudah kami coba. Yang terakhir kami coba adalah Roller Coaster dan ini berhasil membuat Hyukjae KO! Begitu turun, dia langsung mendekati Tong sampah *mirip kali yah hihi xp*, mukanya pucat, nafasnya tersengal-sengal. Kasian. Ckckck~ "Ini tissue, aku beli minum dulu deh." Aku menyodorkan sebungkus tissue lalu langsung meninggalkannya. *Hyukjae's POV* Hueeeeeee~ Aku mual sekali. Tidak seharusnya aku memberanikan diri naik itu. Jika ada Heechul Hyung disini, pasti aku sudah diejeknya habis-habisan. Hueeeee~ "Ini tissue, aku beli minum dulu deh." Aku mengambil tissue yg ia sodorkan, lalu dia langsung berjalan ke sebuah minimarket. Selama ia tidak ada, aku berusaha memperbaiki kondisiku. Walau masih agak mual =.= 5 menit. "Kemana Hyunmei? Mungkin ngantri yah." 15 menit. "Lama sekali?" 25 menit. "Aissh! Ini sudah terlalu lama!" Gumamku. Bounce to you bounce to you nae gasseumeun neol~ Aku mengeluarkan Samsung Galaxy-ku. From: Hyunmei yeppuh ^^ Hyukjae-ah, mianhae. Ada yang harus kulakukan sekarang. Aku harus pergi. Mian, aku tidak sempat pamit dulu. Mwo? Dia pulang. Aissh! To: Hyunmei yeppuh ^^ Ne. Gwaenchana, tapi lain kalo jangan menghilang begitu yah. Kau membuatku khawatir. Bounce to you bounce to you nae gasseumeun neol~ From: Hyunmei yeppuh ^^ Ne, jeongmall mianhae oppa. >.<

To: Hyunmei yeppuh ^^
Gwaenchana. Take care! ^^

Haaaah~ Tidak apalah. Walaupun aku kecewa. Seharusnya aku memberitahukan hal ini lebih awal. Tapi sudahlah.
Aku mulai berjalan untuk keluar dari taman bermain ini, tadi sekilas kulihat Jinki Hyung dan Rigi noona sedang tertawa. Mereka sangat cocok.
Aku mampir ke taman kota dulu sebelum pulang ke rumah. Yaah karena eomma dan appa pasti sibuk bekerja, pasti mereka tidak ada dirumah. Lagipula aku berusaha untuk menghilangkan rasa kecewaku.
Aku hanya terdiam di taman kota. Aku duduk disebuah kursi panjang yang menghadap kolam beserta air mancurnya. Suara gemericik air membuat pikiranku lebih tenang.
Tidak terasa sudah jam 7 malam. Aku memutuskan untuk pulang dengan berjalan.
Sekitar jam 8 malam aku sampai dirumah. Rumahku sepi sekali, yah seperti biasa. Hanya ada Bibi Shin saja yang setia dirumah ini.
Aku mengaduk saku-ku untuk mencari kunci gerbang.
Ceklek.
Pintu gerbang pun terbuka lalu aku kemabli menutup dan menguncinya.
Klek.
Aku membuka pintu rumahku. Kenapa gelap sekali. Tidak terlihat apa-apa. Tumben.
"Ahjumma! Kenapa gelap sekali?!" Teriakku.
Aku menggapai dinding untuk mencari saklar lampu. Ah, ini dia!
Trek.
Sepi sekali. Aissh! Bosan! Tidur saja deh.
Aku langsung berjalan ke kamarku yang ada dilantai 2. Aku langsung merebahkan tubuhku diranjang kesayanganku.
"Hyunmei-ah, saranghaeyo~"

Jam 12AM.
"SAENG-IL CHUKKAE!! HYUKJAE-AH!!"
"MWO?!" Aku terkejut dengan suara itu. Aku mengucek mataku yang belum terbuka sepenuhnya.
Ada Kyuhyun, Hyunmei, dan duo Hae disini. Kyuhyun dan Duo Hae memakai topi ulang tahun sambil bertepuk tangan. Hyunmei memakai topi yang sama sambil memegang sepotong kue yang lumayan besar bertuliskan "saeng-il chukka hamnida Hyukjae-ah!". Dan kuperhatikan rumahku sudah dihias oleh mereka.
Aku masih belum tersadar sampai Kyuhyun menghampiriku dan memelukku.
"Saeng-il chukkae, Hyukjae-ah! Tetaplah menjadi Hyukjae yang babo. Kekeke~" dia melepaskan senyumannya lalu menghampiri Hyunmei, Kyuhyun menyalakan lilin yang berjumlah 17 yang terpasang di kue itu.
"Ayo Hyukjae-ah! Make a wish!" Kata Donghae
Aku merapatkan tanganku dan memejamkan mataku.
"Aku berharap kalian akan selalu menjadi chingu-ku. Aku berharap kita semua selalu diberkahi kebahagiaan. Dan aku harap orang kucintai selalu bahagia." Ucapku dalam hati.
Fiuuuuh. Aku meniup semua lilin itu diiringin tepuk tangan mereka.
"Hore! Ayo kita mulai pestanya!" Teriak Donghae.
Lalu kami pun memulai pesta kecil-kecilan itu.
"Hyunmei-ah, jadi tadi kau menghilang karena hal ini?" Tanyaku sambil menatap Hyunmei.
Hyunmei tersenyum, "ne Hyukjae-ah. Mianhae. Kekeke~ Aku tau kau pasti suka." Dia balik menatapku.
"Yaa kumaafkan karena kau sudah menyiapkan semua ini untukku, gomawo." Aku mengacak-acak rambutnya
"Ne, cheonmaneyo. Hmm, bukan aku yang merencanakan ini semua, tapi Kyuhyun." Jawabnya.

*flashback*
"Hya! Kyuhyun-ah! Apa yang sedang kau cari? Katakan padaku! Aku akan membantumu!" Omel Hyunmei pada Kyuhyun.
"Hehe, mian Hyunmei-ah~ Aku kira aku bisa langsung menemukannya." Kyuhyun tersenyum bersalah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Katakan padaku! Palli!" Hyunmei memaksa Kyuhyun untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Ne.. Sebenarnya aku sedang mencari hadiah untuk Hyukjae. Hari minggu ini dia ulang tahun. Aku ingin memberinya kejutan. Hmmm dia mengajakmu berkencan kan? Sebenarnya aku yang mengusulkannya. Jadi aku bisa menyiapkan kejutan untuknya." Jelas Kyuhyun. Hyunmei hanya diam menatap Kyuhyun.
'Apa dia kecewa karena bukan Hyukjae yang benar-benar mengajaknya? Aissh Kyuhyun babo. Kenapa harus kukatakan semuanya?' Batin Kyu. Hyunmei sudah bersiap-siap akan bicara.
"Aissh, kau ini. Mengapa kau tidak mengatakannya lebih awal? Jika kau mengatakannya lebih awal mungkin aku bisa membantumu. Babo~" Hyunmei mengomeli Kyuhyun lagi, sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum.
"Hmmm. Ah Kyuhyun-ah! Aku punya rencana!" Lanjut Hyunmei sambil membisikan rencananya.
Kyuhyun mengangguk tanda setuju, "Hya, ide bagus Hyunmei-ah!"
"Cih, coba kau mengatakannya lebih awal. Mungkin kita bisa memikirkannya lebih matang lagi." Omel Hyunmei lg.
"Aissh! Sudahlah, itu sudah cukup sempurna! Kajja!" Kyuhyun merangkul Hyunmei dan menariknya.
*flashback end*
"Kyuhyun? Waaah~ Hya Kyuhyun-ah! Saranghae~" teriak Hyukjae, aku dan duo Hae hanya tertawa melihat Hyukjae yang langsung memeluk Kyuhyun.
Pesta selesai sekitar jam 2AM, kami memutuskan untuk pulang kerumah.
"Gomawo. Jeongmall gomawo chingu-deul." Teriak Hyukjae sambil melambaikan tangannya.
Aku, Kyuhyun, dan duo Hae tersenyum dan melambaikan tangan padanya juga.
"Hyunmei-ah, aku antar pulang." Tawar Kyuhyun.
"Ah, gwaenchana. Aku sendiri saja." Jawabku sambil tersenyum.
"Andwae! Ini sudah malam dan kau wanita! Aku harus mengantarmu." Kyuhyun langsung menarik tanganku.
"Ne Kyuhyun-ah." Aku hanya pasrah ditariknya.
Selama perjalanan, kami tidak mengobrol. Hening.
"Hyunmei-ah, apa kau menyukai Hyukjae?" Tanyanya memecah keheningan.
"Eh? Suka? Yah sukalah. Dia kan chingu-ku." Jawabku polos.
"Aniyo, maksudku rasa suka yang lebih daripada teman." Dia menghentikan langkahnya lalu menatapku.
"Eh? Aniyo. Ah molla." Aku melanjutkan langkahku.
"Hyunmei-ah, aku serius." Dia menyamakan langkahnya denganku.
"Nae molla. Kyuhyun-ah, aku sudah sampai. Pulanglah. Gomawo sudah mengantarku." Aku mengacak rambutnya.
"Ne. Arasseo." Kyuhyun mengerucutkan bibirnya lalu langsung berbalik meninggalkanku.
Inilah salah satu yang kusukai darinya. Suka? Kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal itu? Hmm.
Aku berjalan memasuki rumahku dan langsung menuju kamarku. Aku merebahkan tubuhku, dalam sekejap aku langsung ke dunia mimpiku.

Pagi hari.
Neo gatteun saram ddeo eobseo~
Aku terbangun karena ada sms masuk.

From: Hyukjae babo xp
Hyunmei-ah, sudah bangun? Aku mau bicara denganmu.

Ketika aku mau membalas sms Hyukjae, ada sms masuk lg.
Neo gatteun saram ddeo eobseo~

From: Game Kyu ^^
Hyunmei-ah! Ireona! Ada yang mau kubicarakan denganmu! Bisa keluar?

Haaah. Aku bingung. Siapa dulu yang harus kutemui? Hyukjae saja deh. Dia mengajakku duluan.

To: Hyukjae babo xp
Ne. Dimana? Jam berapa?

To: Game Kyu ^^
Jam berapa? Dimana?

Aku sudah membalas dua-duanya. Aku meregangkan badanku.

Neo gatteun saram ddeo eobseo~
From: Hyukjae babo xp
Kita ditaman kota saja, jam 12 siang. Ok?

To: Hyukjae babo xp
Ne ^^

Neo gatteun saram ddeo eobseo~
From: Game Kyu ^^
Terserah. Kau yang tentukan saja. Kekeke~

To: Game Kyu ^^
Di Cafe Blue sapphire dekat taman kota, jam 2. Ok?

Neo gatteun saram ddeo eobseo~
From: Game Kyu ^^
Ok! Jangan telat ^^

"Haaah. Sebenarnya ada apa dengan mereka?" Gumamku.
Saat aku melihat jam, ternyata jam sudah menunjuk ke angka 12 kurang 5 menit.
"Aku telat!" Teriakku. Aku langsung bangun dan ke kamar mandi.

Jam 1.05
Aku telat! Mana yah Hyukjae? Hmmm.
"Hya, kau telat? Ckckck." Aku berbalik dan mendapati Hyukjae sedang tersenyum.
"Mianhae, td aku tidak melihat jam. Hehe." Aku tertawa garing dan aku merasakan sedikit gugup.
"Gwaenchana. Ayo duduk." Dia menarikku ke bangku yang kosong dan langsung duduk.
Aku hanya mengikutinya.
"Musunmariseyo?" Tanyaku duluan, habis dia diam saja.
"A-a-aku ke Cafe sebrang dulu yah, b-beli minum. Jamgammanyo." Dia langsung berlari ke cafe sebrang, aku memperhatikan punggungnya.
Sekitar 10 menit kemudian dia keluar sambil membawa 2 cup coffee. Tapi, tiba-tiba ada mobil berkecepatan tinggi yang melaju ke arah Hyukjae.
"Hyukjae! Awas!" Teriakku, tapi sudah terlambat.
Mobil itu sukses menabrak Hyukjae, ia terbaring dijalanan, kepalanya berdarah.
Mobil yang menabraknya langsung dikepung polisi, ternyata mobil itu berisi buronan yang sedang kabur dari polisi.
Aku panik. Aku tidak bergerak dari posisiku. Dan semua berubah gelap.

********
Hmm. Putih. Ini dimana? Ah rumah sakit. Hyukjae! Dimana dia?
Aku langsung bangun dan keluar kamar, aku mendapati Kyuhyun ada didepan kamarku. Dia langsung memelukku.
"Kyuhyun-ah, apa yang terjadi? Mana Hyukjae? Aku mau bertemu dengannya." Tidak kusadari aku menangis.
"Hyukjae......." Kata-katanya terpotong. Dia hampir menangis.
"Hyukjae kritis. Dia ada diruang ICU sekarang." Kyuhyun masih memelukku dan menangis, aku pun ikut menangis.
Setelah aku dan Kyuhyun agak tenang, Kyuhyun mengenggam tanganku dan membawaku keruangan ICU tempat Hyukjae dirawat. Kyuhyun membuka pintu itu perlahan.
Kulihat kepala Hyukjae di balut perban dan banyak alat-alat yang menempel ditubuhnya. Aku berjalan menghampirinya sambil menahan tangisku.
"Hyuk-ah, ireona. Aku tidak tega melihatmu seperti ini. Kau bahkan belum mengatakan apa-apa padaku tadi." Aku menggenggam tangannya yang besar dan hangat.
"Hyuk-ah. Kau belum beres mengajariku dance Bonamana. Aku juga belum mengajarimu acting, Hyuk-ah……" Aku tidak dapat menahan tangisku lagi. Kyuhyun langsung memelukku.
"Tenanglah, Hyunmei. Hyuk akan baik-baik saja." Dia mengelus rambutku.

*author's POV*
Sudah seminggu Hyukjae koma. Selama seminggu itu Hyunmei selalu menjenguknya sepulang sekolah. Kyuhyun dan duo Hae juga ikut. Tiba-tiba....
"hya! Tangannya bergerak! Aku memanggil dokter dulu!" Donghae langsung keluar kamar.
Perlahan mata Hyukjae terbuka, Hyunmei menggenggam tangannya. Hyukjae menatapnya dan tersenyum padanya.
"Hyunmei-ah." Ucapnya lirih.
"Hyuk-ah. Akhirnya kau sadar. Bogo shipeo~" Hyunmei balas menatapnya dan tersenyum.
"Gomawo sudah menjagaku selama aku disini. Gomawo sudah menjadi chingu-ku. Gomawo atas semuanya. Kyuhyun-ah, kau harus menjaga Hyunmei." Hyukjae tersenyum pada Kyuhyun.
Kyuhyun bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Hyukjae, "Mworago? Hya! Kau kan sudah sadar. Kau saja yang menjaga Hyunmei. Aku hanya akan membantu saja."
"Ani. Kau harus. Jebal." Dia tersenyum pada Kyuhyun, lalu dia kembali menatap Hyunmei lagi.
"Hyunmei-ah, yang mau ku katakan kemarin itu. Saranghaeyo, Hyunmei-ah. Jeongmall saranghaeyo~" dia tersenyum, air mata mengalir dari matanya. Lalu perlahan matanya tertutup lagi.
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit....
Bunyi mesin yang ada disebelah Hyukjae membuat tangis Hyunmei pecah. Dokter langsung datang dan menangani Hyukjae.
Kyuhyun membawa Hyunmei keluar kamar. Hyunmei terus menangis walaupun Kyuhyun dan Donghae sudah berusaha menenangkannya.
*Klek*
Dokter keluar dari ruangan Hyukjae. Donghae langsung menghampirinya, setelah berbicara beberapa saat, dokter berjalan meninggalkan mereka.
"Donghae-ah, apa katanya?" Tanya Kyuhyun.
Donghae hanya terdiam.
"Donghae-ah." Panggil Hyunmei sambil menangis.
"Hyukjae, sudah tidak bisa diselamatkan lagi."
Hyunmei menangis keras mendengar hal itu. Kyuhyun yang tadinya menangkan Hyunmei, sekarang hanya terdiam tanpa sepatah kata apa-pun. Donghae menangis didepan pintu kamar Hyukjae.

*********
RIP
Our beloved
Lee Hyuk Jae

Mereka semua mengantar kepergian Hyukjae dengan tangis. Bahkan Yesung seongsangnim yang terkenal membencinya itu menangis di acara pemakamannya.
Orang-orang sudah mulai pulang. Hyunmei memandangi nisan itu dengan tatapan kosong. Kyuhyun berada disebelah Hyunmei. Donghae sudah pulang membawa Soohae yang pingsan.
"Hyunmei-ah, kajja." Kyuhyun merangkul bahu Hyunmei. Hyunmei menuruti Kyuhyun tanpa berkata apa-apa.
Setelah mengantar Hyunmei ke rumahnya, Kyuhyun-pun kembali kerumahnya.

*Kyuhyun's POV*
"Apa yah isinya? Apa benar ini untukku?" Aku menatap amplop yg diberikan Shin ahjumma.

-flashback-
"Tuan Cho, saat aku membereskan kamar tuan Hyukjae, aku menemukan ini." Ucap Shin ahjumma sambil memberikan 2 amplop padaku.
"Ah ne. Gamsahamnida." Aku membungkuk dan memasukan amplop itu ke saku-ku.
-flashback end-

"Kubuka saja deh." Gumamku.

To: Cho Kyuhyun
Kyuhyun-ah. Aku sudah menyiapkan surat ini karena aku merasa hidupku tidak lama lagi. Tapi aku tidak sakit kok, tenang saja. Tapi aku mendapat firasat kalau aku akan segera meninggalkan dunia ini. Kekeke~
Tapi jika kau sudah membaca surat ini, berarti aku benar-benar sudah tiada.
Gomawo selama ini kau sudah menjadi sahabatku yang selalu memperhatikanku dan menyayangiku.
Kau tahu? Sejak aku kenal Hyunmei, aku merasa diriku berubah.
Aku yang dulunya sering bolos, berubah jadi rajin masuk. Aku mencintainya. Dia sudah merubah hidupku.
Tapi aku tidak akan bisa menjaganya lagi. Aku harap kau bisa menggantikanku.
Aku tahu kau juga menyukai Hyunmei. Walau kau menyembunyikan itu darinya, kau tidak bisa menyembunyikannya dariku. Kita sudah berteman sejak kecil kan. Kekeke~
Yah aku benar-benar meminta kau untuk menjaga Hyunmei. Dia adalah orang yang berharga dalam hidupku. Dan kau juga adalah orang berharga dalam hidupku.
Aku mempercayaimu.
Please love her ^^
Lee Hyuk Jae

Aku menangis membaca surat itu. Kenapa Hyukjae bisa tahu kalau dia akan pergi secepat ini? Tapi aku harus bisa memenuhi permintaan terakhirnya disurat ini.
Yaah, aku memang mencintai Hyunmei dari awal aku melihatnya.

-flashback-
"Hari ini Hyukjae pasti tidak masuk. Hmm harusnya aku tidak masuk juga." Batinku.
*Brugh!*
"Ah mianhae. Aku tidak sengaja." Ucap yeoja yang menabrakku sambil membungkuk.
"G-gwaenchana." Aku langsung pergi ke kelas meninggalkan yeoja itu.

*******
Dikelas.
Ternyata dia sekelas denganku. Omo~ Aku sangat senang. Tapi aku tidak punya keberanian untuk berkenalan dengannya.
"Donghae-ah, siapa yeoja yang duduk dibelakangmu?" Tanyaku pada Donghae.
"Ah, Lee Hyunmei dan Kim Soohae. Waeyo?"
"Ani. Hanya bertanya."
"Hya! Aku menyukai Kim Soohae." Aku langsung menatap Donghae.
"Jinjja? Soohae itu yang mana? Yang berambut panjang ato pendek?"
"Pendek! Aku akan mendekatinya. Kekeke~"
"Ah baguslah. Kukira yang rambutnya panjang."
"Mwo?"
"Aniyo. Hwaiting! Aku ke kelas dulu." Aku meninggalkannya.
"Lee Hyunmei. Lee Hyunmei." Gumamku sambil tersenyum.
-flashback end-
Tapi ketika aku tahu bahwa Hyukjae juga menyukai Hyunmei, aku mengurungkan niat untuk mendekati Hyunmei. Aku hanya berniat untuk bersahabat saja dengannya. Tapi kenyataan berkata lain, Hyukjae memintaku untuk menjaga dan mencintai Hyunmei. Aku harus berusaha untuk memenuhi permintaan terakhir Hyukjae.
*ends of Kyuhyun POV*
********
2 tahun kemudian.
Aku, Kyuhyun, Soohae dan Donghae sudah lulus SMA. Mereka melanjutkan ke Universitas yang sama, Seoul University.
“Hyunmei-ah. Kajja. Nanti kita telat.” Teriak Jinki oppa dari depan rumah
“ne!” aku langsung turun dan masuk ke mobil Jinki oppa.
Jinki oppa juga kuliah di Seoul University, jadi aku selalu pergi ke kampus bersamanya.
“kau mau jemput Rigi onnie dulu?”
“geureom, hehe.” Dia tersenyum
Akhirnya Rigi onnie menerima Jinki oppa dan mereka mulai berpacaran sekitar 1 tahun yang lalu.
Sedangkan aku? Aku masih mencintai Hyukjae. Mungkin tidak ada yang tahu kalau aku mencintai Hyukjae, karena aku tidak pernah mengatakannya. Sampai sekarang Hyukjae masih ada dihatiku.
“kita sudah sampai, sebentar aku memanggil Rigi dulu ya.” Oppa keluar dari mobilnya
Tidak lama kemudian aku melihat Rigi onnie keluar dan langsung memeluk Jinki oppa singkat. Lalu Rigi onnie dan oppa berjalan ke arah mobil.
“annyeong onnie!” aku menyapanya
“annyeong Hyunmei-ah! Chukkae, akhirnya kau menjadi mahasiswi.” Dia tersenyum
“ne onnie, gomawo” aku balas tersenyum.
Sepanjang perjalanan kami terus mengobrol. Tak terasa sudah sampai di kampus.
Ketika aku turun dari mobil, kulihat seorang namja yang tersenyum dan melambaikan tangannya padaku. Aku langsung menghampirinya dan memeluknya.
“jagi. Lama sekali kita tidak bertemu. Bogo shipeo.” Ucap namja itu sambil membalas pelukanku.
“naddo, oppa. Kau sudah lama?” aku melepaskan pelukanku
“ani, baru saja. Huaaaaah, bogo shipeo-sseo, jagiya. Jinjja!” dia mencubit pipiku
“aaaa ahpa, oppa.” Aku balas mencubitnya
“hya! Lee Hyunmei! Cho Kyuhyun! Kenapa kalian tidak menyapa kami? Apa kau sudah melupakan kami?” teriak seorang yeoja dari taman yang tidak jauh dari tempatku. Dia Kim Soohae.
“Soohae-ah! Bogo shiepo!” aku berlari menghampirinya dan langsung memeluknya erat
“naddo Hyunmei-ah. Aku senang melihatmu sudah seperti biasa.” Dia tersenyum padaku
“ne. gomawo. Semua ini berkatnya.” Aku tersenyum sambil menunjuk Kyuhyun dan Donghae yang sedang mengobrol
Yap. Sekarang orang yang membahagiakanku adalah Cho Kyuhyun. Selama setahun setelah Hyukjae pergi, dia selalu menemaniku dalam keadaan apa-pun. Aku tidak menyangka kalau Kyuhyun ternyata mencintaiku. Dan setahun yang lalu adalah pertama kali aku mengucapkan “saranghaeyo” kepadanya. Kyuhyun pernah memberiku sebuah amplop yang berisi surat, dia bilang itu dari Hyukjae. Aku belum pernah membukanya sampai sekarang. Tapi, hari ini aku memutuskan untuk membukanya.
******
Aku sudah memantapkan hatiku. Aku membuka laci meja belajarku dan mengeluarkan amplop yang masih tersimpan rapih. Aku pun membukanya.
To: Lee Hyunmei
Hyunmei-ah, jika kau sudah membaca surat ini, berarti aku sudah benar-benar pergi dari dunia ini.
aku merasa ada sesuatu yang aneh, jadi aku menulis surat ini.
Hyunmei-ah, kau sudah merubah hidupku. Walau aku tidak pernah mengatakannya padamu, tapi kau benar-benar sudah merubah hidupku. Kau sudah membuat hidupku lebih bewarna.
kau tahu? Aku sudah menyukaimu sejak aku pertama melihatmu. Dan aku tidak menyangka kalau akhirnya aku bisa dekat denganmu.
dan apa kau tahu? Kyuhyun juga menyukaimu. Aku harap kau bisa mencintainya. Aku tahu Kyuhyun sangat mencintaimu. Aku percaya Kyuhyun bisa membahagiakanmu. Jangan pernah menangis lagi, aku tidak suka melihatmu menangis. Tersenyumlah. Aku sangat menyukai senyumanmu yang tulus itu.
saranghaeyo, Hyunmei. Jeongmall saranghae.
Lee Hyuk Jae
Aku menangis sejadinya. Aku tidak pernah tahu kalau Hyukjae mempunyai perasaan cinta yang sangat besar untukku. Aku menyesal tidak sempat mengatakan saranghaeyo kepadanya. Tapi aku bersyukur karena aku membuka surat itu sekarang. Jika aku membuka surat itu dulu, mungkin aku mencintai Kyuhyun karena suratnya itu.
“naddo saranghaeyo, Hyukjae-ah.”

No comments:

Post a Comment